Maaf


                Maaf aku terlalu berharap denganmu, sampai kamu merasa terbebani dengan hadirku. Maaf aku terlalu menunjukkan perasaanku dan membuatmu jengah dengan hal itu. Maafkan aku. Maaf aku pernah membuka hati untukmu yang tiba-tiba datang disaat aku membutuhkan seseorang. Disaat aku baru saja kehilangan orang terkasihku. Ketika aku butuh pundak untuk bersandar. Maaf aku sudah membiarkanmu melakukan semua itu padaku. Maaf aku tidak sadar kalau semua yang kamu lakukan hanya sebatas pedulimu terhadap seorang teman. Maafkan aku telah berharap lebih daripada itu. Maaf. [JbW]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dika, tunggu Mas Adhit ya!

Tolong sadar, dan kejarlah! Larilah!