Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2016

Naif

          Aku naif. Terlalu naif. Mencintai sesuatu yang sudah pasti tak akan ku dapatkan. Mengharapkan sesuatu yang angka mustahilnya jelas seratus persen. Aku naif. Aku memaksakannya. Walau aku tahu semua itu hanya akan berjalan dalam anganku.                 Aku merasakan sakit yang tak seharusnya aku rasakan. Tertawa karena sesuatu yang tak nyata. Menangisi hal yang tak ada gunanya bagi hidupku. Yang hanya mendatangkan sakit. Sakit yang begitu mendalam. Sangat dalam. Sangat sakit.                 Sebuah perpisahan yang tak pernah aku bayangkan. Ucapan kalimat ‘selamat tinggal’ yang tak pernah ku bayangkan dapat sesakit ini. Benar-benar sakit tepat di dadaku, yang kurasa seperti tusukan sebilah pedang yang ditusuk berkali-kali dan lukanya dibiarkan terbuka menganga lebar. Malah semakin ditaburi dengan garam yang menimbulkan rasa sakit ber del-del.                 Ya, aku kini tengah berdelusi. Aku gila.