Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2013

Nama saya BTARY

Yak! Nggak tahu dateng dari mana ide ini tiba-tiba muncul gitu aja. Ok, lagi-lagi cuma catatan abal-abal yang nggak ada maknanya. *Kalau ada, monggo dicari sendiri ^_^* Saya hanya ingin mengulas kehidupan saya saja *pret! Bahasa lo ‘mengulas’!-_-*                 Sebelumnya mau meperkenalkan diri dulu ya, kali aja ada yang belum kenal sama saya, atau barangkali mau kenal saya lebih dalam? *Lo pikir gue sumur apa, dalam? -_-* Ok, nama saya Btary Bella Victory. Ok SKIP! Saya tahu pasti ada yang mau nyahut “Apa? Batrai? Eh Tari? Eh Betrai? Eh Materai?” Hash! Kenapa nggak sekalian aja, “Apa Gayung?” Nah lho?! Pokoknya cukup panggil saya Vicky. Simpel kan? Tapi sebenranya saya akan lebih tersanjung jika Anda-Anda semua memanggil saya Btary. Bacanya gini lho ‘Bta’-‘ri’ bukan ‘Bet’ terus diskip lama banget baru ‘tari’. Bayangkan kalau yang ngomong anak kecil yang nggak   bisa bilang ‘r’, kan ribet! Masa nama bagus-bagus Btary jadi Bettai? Kenapa nggak sekalian aja Bertai? Dipikirnya say

My Life [Part 3 : -Masih- Kartini's Day]

“Pasti nih ya, pasca hari kartini pada ganti foto profil, foto sampul, ava, dsb!” Kata gue mengeluarkan statement yang emang udah terbukti dari tahun ke tahun. Sontak, temen-temen cewek gue pada ketawa, apalagi yang emang udah punya niatan dari rumah ; ‘kalau nanti foto-foto gue mau ganti foto profil aaahhh.’ Selesai foto-foto kita langsung menuju lapangan sekolah ― tempat didirakannya panggung acara ― . Gue perhatikan tantanan panggung ini, dekorasinya dan penempatannya. Gue ketawa pelan, membayangkan sesuatu. Gimana jadinya ya, kalau salah seorang kartini lagi jalan sok anggunnya tiba-tiba kakinya kesangkut karpet, terus jungkir balik dan PRETTTT, jaritnya sobek. Hahaha. Di depan panggung diletakan beberapa kursi, gue pengen duduk sih sebenernya, tapi kan gue sadar diri, kursi-kursi itu diperuntukkan hanya untuk para Kartini-Kartono. Bukan buat dayang-dayang gembelnya. “Kartini dan Kartono di mohon mendekat ke panggung, untuk pemeriksaan make up.” Kata si pembawa acara. “

My Life [Part 2 : Kartini's Day]

“Selesai! Buka matamu Vick!” Akhirnya ibu gue mengakhiri aktivitasnya di muka gue. Gue langsung berdiri, mendekati kaca tergede di rumah gue. Alamak! Apa-apaan ini? “Bu’! Kok menor sih! Nanti temen-temen pasti pada komen, ‘ih Vicky dandan! Ciye Vicky dandan ya?’ Halah gimana bu?” Protes gue melihat muka gue yang 75% berbeda dari awal. Ini kalau di foto terus di kasih tulisan before-after pasti kayak acara show di tv yang ngedatengi cewek jelek terus di make over jadi cantik, sebenernya sih nggak cantik malah jadi absurd. “Nggak menor kok, cantik-cantik!” Kata ibu berusaha melambungkan gue. “Waw ada ondel-ondel!” Seru Bima tiba-tiba sambil terkekeh geli, dan itu geli yang paling akut. “Tuh kan!”   Gue menunjuk ke arah Bima yang masih memegangi perutnya karena geli melihat gue. “Bima!” Bentak ibu ngebel gue. Asik! “Maaf-maaf!” Kata Bima menahan tawa, “sebenernya sih nggak menor, biasa aja. Cuma kan Mbak Vicky nggak pernah dandan kayak gitu, jadinya agak aneh.” Lanjut B