Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

Naif

          Aku naif. Terlalu naif. Mencintai sesuatu yang sudah pasti tak akan ku dapatkan. Mengharapkan sesuatu yang angka mustahilnya jelas seratus persen. Aku naif. Aku memaksakannya. Walau aku tahu semua itu hanya akan berjalan dalam anganku.                 Aku merasakan sakit yang tak seharusnya aku rasakan. Tertawa karena sesuatu yang tak nyata. Menangisi hal yang tak ada gunanya bagi hidupku. Yang hanya mendatangkan sakit. Sakit yang begitu mendalam. Sangat dalam. Sangat sakit.                 Sebuah perpisahan yang tak pernah aku bayangkan. Ucapan kalimat ‘selamat tinggal’ yang tak pernah ku bayangkan dapat sesakit ini. Benar-benar sakit tepat di dadaku, yang kurasa seperti tusukan sebilah pedang yang ditusuk berkali-kali dan lukanya dibiarkan terbuka menganga lebar. Malah semakin ditaburi dengan garam yang menimbulkan rasa sakit ber del-del.                 Ya, aku kini tengah berdelusi. Aku gila.

Salah

Aku tahu ini salah. Mencintai sesuatu yang tak pasti. Kau terlalu jauh disana. Dan bukan hanya aku yang menjadi prioritasmu. Aku selalu berusaha menomor satukan mu, tapi kamu menjadikan aku yang kesekian. Walaupun begitu, aku selalu ingin bersamamu. Aku terlanjur mencintaimu.

Sakit Jantung

Hai! Tengah malam, tiba-tiba hati terketuk untuk ngisi-ngisi blog, sebenernya udah dari kemaren tapi nggak tau kenapa kemaren film-film di yotube lebih menarik. Padahal kemaren pingin banget cerita tentang bapaknya Mavey. Hah bapaknya Mavey? Iye, bapaknya. Hahaha. Jadi Mavey itu salah satu boneka berwajah stitch yang aku kasih nama Mavey, kayak si Luffy, Dejo, dan Kage. Kayaknya semua boneka tuh aku asih nama deh. Dan nama itu pasti gabungan dari dua kata, atau dari dua nama. Contohnya si Dejo, yaitu Dedek Joko, kenapa? Soalnya dia pemberian dari gengku yang namanya JoKo(Jomblo Kober). Gitu deh... Paling tua tuh si Luffy, kalau si Luffy ini gabungan nama dua orang yang nggak perlu diketahui, bukan maksud apa-apa pas ngasih nama itu, iseng aja ngabungin nama itu, dan kayaknya si Luffy seneng kok. Hahaha. Yang kedua si Kage, terus Dejo, baru si Mavey. Yang gabungan dua nama tuh si Luffy sama si Mavey. Mereka punya bapak sendiri-sendiri. Kalau hubunganku sama bapaknya si Luffy baik-bai

Kecil

Aku mengecil. Merasa kecil tak ada apa-apanya. Bukan aku memang yang pantas. Bukan aku memang yang tepat. Aku tak mungkin pantas disandingkan. Aku tak cukup kuat dibandingkan. Aku ingin mundur, tapi kan melangkahpun aku belum. Aku ingin mengakhiri, namun mulai saja aku belum.
   Hari itu udara menyenangkan. Menentramkan. Dan hangat. 

[Tanpa Judul]

                Aku tahu, aku telah salah menyimpan rasa ini. Memendam hal yang tak harusnya ku tahu. Namun semua ini telah terlanjur. Aku telah terlanjur jatuh hati untuk pertama kalinya padamu. Pada jumpa pertama kita yang mungkin bagimu tak berarti apapun, namun lain bagiku, saat itu lah aku kembali tahu bahwa hatiku masih bisa berdegub lebih cepat dari biasanya.                 Bukan, bukan hari itu juga sebenarnya aku jatuh hati padamu. Aku tlah jatuh hati padamu sebelumnya. Saat aku mendengar mereka bercerita tentang mu, tentang betapa menyenangkannya kamu, tentang betapa ikhlasnya hatimu menerima setiap amanah dari Allah.                 Aku malu mengatakan ini. Aku bukanlah si pandai agama, apalagi ahli agama. Aku hanya makhluk ciptaan Allah yang masih saja sering terbuai dengan nikmatnya dunia. Ya, aku malu mengatakan bahwa aku takut jatuh dalam lubang dosa saat aku terus menyimpan rasa ini. Terdengar munafik, dan sok suci.  Tapi memang itu lah yang saat ini berkutat dala

Aku Ingin Kamu Mengenangnya

   Tiba-tiba, aku kehilangan ide untuk menulis. Kertas putih itu masih sama saja seperti tadi, seperti awal aku membukanya hari ini. Apa yang harus kutulis hari ini? Rasanya hari ini sama saja seperti hari kemarin. Tidak ada yang spesial. Tapi...    "Tok. Tok. Tok."    Pintu kamarku diketuk pelan oleh seseorang di baliknya.    "Mave?" Suaranya terdengar lembut namun tidak membuat tenang hatiku, justru sebaliknya. Ku lihat kembali kertas itu masih tetap kosong, ku tengok pintu kamarku yang bergetar oleh ketukkan orang di baliknya.    "Mavey?" Ulangnya, mungkin karena aku  tak kunjung menyahut.    Aku bangkit dari dudukku, menyimpan buku bersampul merah di balik bantal. Dan segera menuju pintu kamar.    "Ya?" Kataku pelan tertunduk setelah membukakan pintu kamar.    "Sudah selesai?" Tanyanya dan kakinya melangkah menuju tempat tidurku dengan kepala berputar melihat sekeliling kamarku.    "Aku—"   "Dimana k

Bukan Dermagamu

   Aku selalu berkata 'kapal tak pernah lupa dengan dermaganya'. Sama seperti hari itu, ketika dia sedang asik berbincang dengan lawan jenisnya, tesenyum, tertatawa, dan sesekali mereka saling menyentuh. Bahagia. Senang. Dan aku di sudut ruangan yang satu dengan mereka, berusaha acuh seolah itu bukan lah hal yang besar yang harus diributkan.    "Bet, liat tuh abangmu lagi ngobro sama -bip-" Ternyata bukan aku saja yang mengamati dua orang itu. Ada satu temanku yang duduk di sebelahku yang juga melihatnya.    "Hahaha! Biarin." Aku berusaha biasa saja, toh aku memang biasa saja. Aku tidak cemburu. Garis bawahi kata-kataku tadi. AKU TIDAK CEMBURU.    "Halah, kalau cemburu bilang aja. Ati-ati lho nanti abangmu direbut." Yah, sepertinya untuk saat ini orang di sebelahku tidak pantas kusebut sebagai teman, mungkin tepatnya dia disebut sebagai kompor.    "Gakpapa direbut. Toh kapal tak pernah lupa dengan dermaganya." Balasku dan berhara

Bayangan

Gambar
Bayangan. Berjalan beriringan. Tak pernah lepas, tak pernah tinggal. Selalu bersama, setia. Namun mengapa hilang disaat semua gelap? Disaat aku membutuhkan sosok kawan. Apa mungkin yang kau cari adalah cahaya? Apa mungkin karena cahaya yang membuatmu datang? Selama ini bukan aku yang kau jadikan tujuan? Hanya cahaya yang kau inginkan. Mengapa? Terlalu kejam. Datang membawa segudang kebahagiaan, Yang semu nyatanya. Lalu pergi meninggalkan luka, Luka yang tak bisa menjadi bekas, Karena lukanya kan terus menganga merah. Tak bisa kering, ataupun menimbulkan bekas. Menganga, merah, menyakitkan untuk waktu yang lama dan entah sampai kapan. Kemudian kau kembali datang, seolah semua tak pernah terjadi di kehidupan. Padahal, luka ini masih sama. Aku berusaha lari dari mu yang telah kembali datang, Namun kau terus mengejar, dan kembali memberiku luka.

Ketek Basah

                Mau cerita, jadi ceritanya waktu itu Ntor mau cerita ke temen Ntor dan ceritanya Ntor waktu itu lagi cerita ketemen Ntor yang ceritanya waktu itu Ntor cerita ke temen Ntor yang ceritanya—, nah gitu aja terus sampe kambingnya simbah jalan-jalan ke mall pake gincu matte. Hahaha gak lucu!                 Gini wes, ini cerita sesungguhnya...                 Malam hari yang harusnya berhembus angin malam dengan semilir yang katanya dinginnya mampu menusuk hingga tulang-tulang, tapi pada kenyataannya malam itu tidak seperti itu. Malam itu hawa panas yang menggerahkan dan membuat seketika bulu ketek menangis alias keringetan. Asli panas. Malang malam itu panas. Dan jujur selama di Malang, Ntor belum ngerasain Malang dingin sedingin yang diceritain kakak kelas, yang katanya dinginnya berhasil membuatmu kembali ke masa lalu saat di pelukan sang mantan, yah bagi yang punya mantan aja sih. Jadi yang nggak punya mantan, tetep aja dingin ya dingin. Nah, Ntor sama sekali belum m

KECEWA

     KECEWA. Hm... Sebenernya sepele, tapi nggak tau kenapa, ini bener-bener bikin kecewa. Nggak tau juga, mungkin aku yang lebay, aku yang berlebihan, aku yang... AH! Kenapa sih?!      Kan kita udah bareng-bareng lama, yah walaupun belum ada setahun, tapi semua yang kita lalui ini apa nggak ada artinya. Susah, seneng, sedih, bahagia, ketawa, kita bareng-bareng. Kita bagi semua apa yang kita punya. Kita share semua cerita yang seharian kita alami. Tapi ternyata, semuanya seperti nggak ada artinya. Aku hanya angin yang berhembus pelan yang tak memberikan sesuatu yang mengenang bagi kalian.       Dia siapa sih? Dia makhluk baru yang tiba-tiba datang diantara kita. DIA BARU. Tapi dia sudah berhasil menghancurkan apa yang selama ini dibangun.       Kalian tidak seperti yang selama ini kuharapkan. Terima kasih sudah lebih awal memberi tahuku.

Ah!

  Kesepian. Ya, itu yang tengah ku rasakan sekarang. Hari ini tanggal 20 Maret 2016 aku ulang tahun yang ke 19. Tapi? BOOM! Kosong. Sepi. Hampa.   Orang-orang kedokteran gigi pasti tahu, tanggal 20 Maret tuh ada apa. Yap! Peringatan WOHD World Oral Helath Day. Dan  orang-orang puitis pasti tahu hari ini juga peringatan Hari Melamar Sedunia. Dan pecinta musik pasti tahu juga kalau hari ini salah satu personil Likin Park, Chester Bennington ulang tahun ke 40. Dan yang tukang nonton bola pasti juga tahu kalo Marcos Rojo-MU ualng tahun ke 26. Dan satu lagi, para sejarahwan juga tahu tanggal 20 Maret VOC dibubarkan.   BOOM. Semua dikenal, semua diketahui. Dan cuma aku yang... Hm.. Pesimis banget ya kesan nya? Ya tapi gimana sih rasanya, kamu lagi ulang tahun, tapi noone care you, bahkan kamu dianggap nggak ada. Bukan, itu bukan siasat buat bikin kejutan ke aku, nggak bakal. Emang dasarnya mereka nggak peduli. Nggak juga sih. Tapi...  Hiks. Gue siapa sih? Kepentingan gue apa? Gue punya a